MUSDA MUI MEDAN; Dr H Hasan Matsum MAg Ketua Umum Masa Khidmat 2021-2026

MUSDA MUI MEDAN; DR H HASAN MATSUM MAG KETUA UMUM MASA KHIDMAT 2021-2026

3 tahun 5 bulan 2 minggu 1 hari 14 jam 13 menit yang lalu 07 Mei 2021 Berita 1035
Ket Gambar : Dr. H. Hasan Matsum, M.Ag Ketua Umum MUI Kota Medan 2021-2026 Menerima Laporan Hasil Ratap Tim Formatur MUSDA VII MUI Kota Medan

Dr. H. Hasan Matsum, MAg, secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Sekretaris Umum MUI, Dr H Syukri Albani Nasution, masa khidmat 2021-2026 pada hasil Musyawarah Daerah (Musda) VIII MUI Kota Medan tahun 2021, Selasa (30/3) di aula kantor MUI Kota Medan Jalan Amaliun Medan.

Musda diikuti pemegang suara yakni Dewan Pengurus, Dewan Pembina, Ketua MUI Kecamatan, Tokoh Masyarakat dan Ormas Islam.

Pemilihan Ketua Umum dan pengurus harian MUI Kota Medan dilakukan dengan sistem formatur yang diketuai Prof Dr Mohd Hatta dan Sekretaris Dr Syukri Albani Nasution.

Keputusan hasil musyawarah oleh formatur dibacakan Sekretaris Dr Syukri Albani Nasution bahwa dari kesepakatan dan keputusan tim formatur Musda VIII MUI Kota Medan masa khidmat 2021-2026.

“Tim formatur Musda VIII MUI Koya Medan mengamanahkan pimpinan terpilih untuk melengkapi kepengurusan paling lambat 30 hari setelah Musda sesuai dengan peraturan organisasi pasal 6 ayat 1. Kemudian susunan kepengurusan segera diajukan kepada Dewan Pimpinan MUI Provinsi Sumatera Utara dan keputusan ini berlaku,” ujarnya.

Kemudian Pedoman Dasar/PedomanTangga Hasil Musda VIII MUI Medan tahun 2021 disepakati susunan personalia Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Harian MUI Kota Medan, yakni Prof Dr H Mohd Hatta, Wakil Ketua Dr KH Amiruddin, MS, Sekretaris Dr H M Firman Maulana, MA dengan jumlah anggota 10 orang.

Untuk Dewan Pimpinan Harian, Ketua Umum Dr H Hasan Matsum, MAg, Wakil Ketua Umum KH Zulfikar Hajar, Lc, Wakil Ketua Umum Drs H Burhanudin Damanik, MA, dan ketua dengan jumlah 13 orang.

Ditetapkan juga Komisi sekaligus Sekretaris masing-masing bidang.

Dalam pidatonya, Dr H Hasan Matsum, MAg, usai terpilih sebagai Ketua Umum MUI Kota Medan 2021-2026, dalam melanjutkan estafet kepemimpinan ini diharapkan bimbingan dari Ketua Umum MUI Medan sebelumnya Prof Dr Mohd Hatta untuk dapat memberi kontribusi yang baik bagi Kota Medan.

“Tadi sudah saya sampaikan ke tim formatur agar Prof Dr Mohd Hatta tetap mendampingi saya dan beliau bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. Dan kepada pengurus harian yang terpilih juga diharapkan kerjasamanya dalam roh kekeluargaan mewujudkan masyarakat Kota Medan Rahmatan Lil’alamin,” katanya.

Dalam penutupan Musda VIII MUI Kota Medan 2021, Ketua MUI Provinsi Sumut, Dr H Maratua Simanjuntak, mengatakan, dengan keputusan hasil Musda MUI Kota Medan ini menjadikan para ulama di MUI tetap bersatu karena Allah SWT telah menciptakan untuk menjadi ulama, jadi jangan ingkari tapi menjalankan tugas sebaik-baiknya.

“Selamat kepada Ketua Umum MUI Kota Medan yang baru, meski tugasnya berat yakni meneruskan apa yang telah dibuat Ketum MUI sebelumnya. Tapi saya yakin dengan persiapan yang matang, maka IsyaAllah apa yang direncanakan fifikirkan bersama dewan pertimbangan. Kepada pengurus harian marilah jadikan MUI inj sebagai ladang ibadah, karena jika kita menolong agama Allah, maka Allah pun akan menolong hambaNya,” tuturnya.

Sebelumnya Musda VIII MUI Kota Medan tahun 2021 dibuka oleh Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Medan, Khairul Syahnan.

“Pengurus MUI ke depan harus mampu menjadi contoh yang menunjukkan jati diri Kota Medan sebagai kota berbilang kaum, yang tetap menjunjung tinggi prinsip toleransi namun tetap istiqomah berjuang di jalan dan menolak segala bentuk kebatilan. MUI kota Medan juga harus menjaga agar berada di jalan lurus yang oleh Allah. Apalagi saat ini peran alim ulama akan terasa signifikan sebagai salah satu pemersatu bangsa,” katanya.

Dalam Khutbah Iftitah nya, Prof Dr Mohd Hatta, mengingatkan seluruh pengurus MUI Kota Medan masa khidmat 2021-2026 untuk tetap menjalankan tugas dan fungsi MUI dalam membangun warga Kota Medan yang Rahmatan Lil’alamin.

“MUI telah berusaha menjadikan keberadaannya yang tidak terpisahkan dari bangsa ini. Berbagai kegiatan sudah dilakukan, terutama keharmonisan internal dan eksternal umat Islam sendiri. Untuk itu ulama mampu mengendalikan diri agar tidak berada pada konflik,” ucapnya.

Untuk itu, lanjutnya, program kerja pengurus MUI Kota Medan selanjutnya harus kembali pada fungsi MUI sebagai pewaris tugas Nabi, pemberi fatwa, tausiyah, pembimbing dan pelayan umat, serta menjadi penyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran.

“Alhamdulillah selama in MUI telah memberikan penerangan berupa fatwa terhadap berbagai persoalan kehidupan kemasyarakatan. Karena MUI sebagai pembimbing dan pelayan umat, maka diharapkan kepengurusan MUI dapat melayani umat Islam dan masyarakat luas dalam memenuhi harapan, aspirasi dan tuntutan umat Islam sebagai gerakan amar ma’ruf nahi mungkar,” ucapnya.

Meski memang, lanjut Prof Hatta menjalankan fungsi dan tugas sebagai ulama di MUI itu tidak semudah mengatakannya, tapi jika dilakukan bersama dengan tujuan amar makruf nahi mungkar dengan merangkul umat, bukan dengan memukul untuk menyampaikan kebenaran Islam sebaik-baiknya.

Prof Hatta yang sudah menjadi Ketum MUI Kota Medan selama empat periode ini, juga menyatakan meski tidak menjadi pengurus di Dewan Pimpinan MUI Kota Medan, tapi ia akan tetap menjadi leading sektor bagi Ketua Umum MUI Kota Medan selanjutnya.

“Selama 20 tahun, dibawah kepemimpinan saya MUI sudah melakukan sesuatu yang terbaik ditengah gejolak yang terjadi di masyarakat didalam era perubahan. Kita khawatir perubahan zaman ini akan menggeser pundamental didiri umat Islam. Tanggungjawab ulama sangat besar, bagaimana masyarakat berharap kepada ulama menjawab segala persoalan . Misalnya menjelang Ramadan ini, ada banyak pertanyaan apakah sudah bisa ikut shalat tarawih secara normal, bisakah ceramah dilaksanakan. Ini membuktikan masyarakat ingin bimbingan dari MUI karena keberadaan MUI untuk mewujudkan warga kota Medan yang Rahmatan Lil’alamin,” tutur Prof Hatta.