MUI Medan Beri Pembinaan Manajemen Majelis Taklim Kota Medan

MUI MEDAN BERI PEMBINAAN MANAJEMEN MAJELIS TAKLIM KOTA MEDAN

2 tahun 1 bulan 1 minggu 1 hari 16 jam 49 menit yang lalu 19 Feb 2022 Berita 535
Ket Gambar :

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan melalui Komisi Dakwah Pengembangan Masyarakat MUI Medan menggelar seminar pembinaan manajemen majelis taklim di Kota Medan, Kamis (17/2) di Kantor Camat Medan Denai.

Hadir narasumber Wakil Ketua MUI Kota Medan Drs. H. Burhanuddin Damanik, M.A, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Medan, H Legimin Syukti, MH dan Kepala Kesbangpol Kota Medan, Arjuna SembiringS Sos, MSp.

Dalam kata sambutannya, Burhanuddin Damanik mengatakan, majelis taklim harus punya manajemen yang benar dalam kepimpinannya agar secara administrasi tahu apa tugas majelis taklim sehingga tujuannya terarah dan terukur dengan sasaran untuk kebaikan serta mencegah kemungkaran.

“Ini yang kita beri pemahaman kepada peserta. Karena dari mejelis taklim ini lah kekuatan umat yang luar biasa. Tapi karena kekuatan itu tidak terkoordinir jadi hasilnya lemah,” katanya.

Dilanjutkan Burhanuddin, di Kota Medan ada ribuan majelis taklim di Kota Medan tapi tidak ada kekuatan apa-apa. Dicontohkannya, sudah dikerjakan majelis taklim yang satu, hal yang sama juga dilakukan majelis taklim lainnnya. 
“Bahkan kajian yang disampaikan bulan lalu, kembali disampaikan lagi. Hal ini karena kita tidak ada perencanaan dan pengolahan yang benar sehingga kekuatan Majelis taklim itu tidak bermakna,” katanya.

Dakwah merupakan pengorbanan yang bertujuan mendapat ridho Allah bukan meteri. Jadi bukan hanya fokus penyelesaian masalah di hillir tapi hulu atau sumber masalah berasal yang biasanya berasal dari rumah tangga.
“Keberhasilah suatu pengajian seharusnya diuukur oleh ustadz bukan jema’ah. Banyak usaha dalam dakwah yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” ungkap Burhanuddin.

Sementara Kepala Kesbangpol Pemko Medan, Arjuna Semburing menyatakan terdapat  gejala organisasi yang terlalu sibuk pada legalitas kepengurusan. Untuk itu, umat diajak bersama mencegah terjadinya perpecahan dikalangan majelis taklim agar dapat lebih fokus pada ibadah.

“Majelis taklim sebagai tempat menyambung silaturrahmi. Agar tercipta masyarakat yang maju, berkah dan kondusif. Dan melalui seminar ini menjadikan  pertemuan ini sebagai muhasabah dalam pelaksanaan majlis taklim di Kota Medan,” ungkapnya.

Untuk peran Pemko terhadap majelis taklim, lanjutnya mewujudkan visi misi Kota Medan yaitu terwujudnya masyarakat Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif. Karena kebijakan Pemko memberikan dan menyediakan akses luas untuk pendidikan agama Islam bagi masyarakat, memberikan kontribusi pada pengkaderan ustadz/ustazah dan jemaah serta keaktifan Pemko melalui Kesbangpol dalam memberikan pencerahan umat dan kontrol sosial.

Legimin Syukri memaparkan, pentingnya AD/ARDT dalam organisasi, badan atau perkumpulan. Dimana fungsi nya sebagai pedoman bagi pengurus dan anggota suatu organisasi, mekanisme organisasi, sebagai landasan dalam menjalankan program kerja organisasi dan mewujudkan ketertiban dalam berorganisasi.

“Agar organisasi itu baik diperlukan, ketua yang aktif, kreatif dan inovatif, anggota yang atuh dan disiplin, cukup pemikiran dan cukup kontrol dari atas ke bawah dan sebaliknya serta memiliki dana,” imbuhnya.