Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan melalui Komisi Pendidikan, Pemuda, Remaja dan Kaderisasi memberi penyuluhan akurasi arah kiblat bagi masyarakat Kota Medan, Selasa (14/6) di Masjid Al-Husain Kecamatan Medan Labuhan. Hadir sebagai narasumber Sekretaris Umum MUI Kota Medan, Dr Syukri Albani Nasution, Ketua Komisi Pendidikan MUI Kota Medan, Prof. Dr Mohd Qorib, MA dan Observatorium Ilmu Falak UMSU (OIF), Muhammad Hidayat, MPd.
Dalam paparannya, Syukri dengan materi Falsafah Hukum Islam, Upaya Progersivitas di tengah masyarakat, menyatakan, pentingnya mengukur kembali akurasi arah kiblat sebagai bagian dari ikhtiar menyempurnakan salat di masjid. Apalagi sekarang sudah banyak ilmu dan teknologi termasuk alat-alat kontemporer yang bisa memudahkan urusan dan akurasi arah kiblat tersebut.
Dalam kegiatan itu juga langsung praktek yang digawangi dari oif UMSU yang memang memiliki alat lengkap terkait dengan akurasi arah kiblat.
“MUI Medan berharap ini menjadi informasi ajakan dan seruan kepada seluruh pengurus masjid untuk menyempurnakan ukuran arah kiblatnya,” kata Syukri.
Sementara Prof. Dr Mohd Qorib, menyatakan, fikih arah kiblat yakni berpedoman pada mihrab-mihrab yang dibangun para sahabat Rasulullah SAW, menggunakan sarana yang ada, bertanya kepada orang yang mengetahui dan berjihad.
“Hikmah berpalingan Ka’bah itu dapat menguji keimanan, menentukan arah kiblat lebih mudah, pusat dunia dan jauh dari potensi gempa,” katanya.
Sedangkan Muhammad Hidayat, menyampaikan pengenalan-pengenalan Instrumen/alat yang dipresentasikan dan diterapkan di dalam pengukuran arah kiblat, seperti Mizwala, GPS, Rubu’ Mujayyab, Kompas Kiblat, maupun Theodolite kepada para jama’ah dalam acaranya.
Para jama’ah yang hadir pada acara tersebut juga ikut berinteraksi dan memberi request nama-nama lokasi Masjid yang akan di akurasikan arah kiblatnya, menggunakan software Google Earth Pro yang sudah dipresentasikan oleh Hariyadi.