Walikota Medan, Muhammad Bobby Nasution menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, yang telah membantu mengejewantahkan program Pemko Medan terkait Masjid Mandiri.
“Beberapa program Pemko Medan tujuannya adalah untuk kebaikan umat. Bukan kegiatan yang sepontan tapi berkelanjutan dan mudah-mudahan dapat tertanam di tengah-tengah masyarakat termasuk program Masjid Mandiri,” ujar Bobby dalam acara Muhasabah Rapat Evalusai Akhir Tahun 2022 Majelis Ulama Kota Medan, Rabu (16/11/2022) di Hotel Grand Inna Medan.
Apa yang dilakukan MUI Kota Medan lanjut Boby, yakni program Masjid Mandiri Award adalah sejalan dengan program Pemko Medan. “Sebenarnya ini program Pemko Medan, terimakasih kepada MUI Medan yang telah mendukung program ini,” ujar Walikota.
Pada kesempatan itu Bobby meningatkan kepada pengurus Badan Kemakmuran Maszid (BKM) untuk memberikan pembinaan kepada imam dan khatib. Karena keberadaan imam salat yang baik menjadi salah satu favorit jemaah. “Pengurus BKM harus mampu mengurusi jemaah, bukan jemaah yang mengurusi BKM,” kata Bobby.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Medan, Prof Dr H Muhammad Hatta, pada kesempataan itu mengingatkan agar pengurus MUI paham tugas pokok dan fungsi (tupoksi). “MUI adalah pewaris nabi yang memiliki sifat-sifat ulama karenanya tupoksinya adalah pemberi fatwa yang terbaik untuk umat, dan sebagai pembimbing dan pelayan umat,” kata Hatta.
Tupoksi berikutnya adalam sebagai penegak amar makruf dan nahi munkar. Selalu mengajak kebaikan dan mencegah keburukan. Kemudian sebagai pelopor dalam pembaharuan. Harus senantiasa melakukan pembaharuan, “Seorang ulama jangan kolot. Ilmu yang didapat puluhan tahun lalu itu juga diajarkan sekarang. Artinya ikuti perkembangan dengan pembaharuan keilmuan. Terkakhir sebagai pelopor dalam keislahan,” ujar Prof Hatta.
Tupoksi ini harus ada di dalam diri setiap anggota MUI setiap tingkatan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr H Hasan Matsum M.Ag mengatakan, dalam muhasabah akhir tahun MUI dalam setahun ini telah mengeluarkan empat fatwa terkait persoalan yang berkembang di tengah-tengah umat. MUI Kota Medan juga telah menyalurkan dana hibah Pemko Medan ke pengurus MUI Kecamatan se Kota Medan untuk melakukan kegiatan keumatan di wilayahnya masing-masing.
Program-program MUI Kecamatan, lanjut Hasan Matsum sangat penting dalam penguatan dan kompetensi mulai bilal mayit, imam masjid, dan para khatib Jumat. Tentunya untuk menjalankan program itu butuh dukungan anggaran.
“Alhamdulillah Pemko Medan telah menampung anggaran untuk pembinaan MUI Kecamatan se Kota Medan. Untuk itu disampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Walikota Medan yang telah mendukung program-program MUI,” ujar Matsum.
Pada acara itu MUI Kota Medan juga memberikan penghargaan kepada sejumlah masjid baik yang dikelola masyarakat umum maupun masyarakat umum melalui program “Masjid Award”. Di akhir tahun ini MUI Kota Medan juga menggelar Pekan Kuliner Halal Aman dan Sehat.
Program ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat hingga di luar Kota Medan. Sehingga panitia tidak mampu memenuhi keinginan umat yang ingin ikut serta dalam kegiatan itu disebabkan keterbatasan anggaran dan tempat.
“Mudah-mudahan kegiatan perdana yang digelar MUI Kota Medan ini sukses dan dapat terlaksana lebih meriah lagi di tahun depan,” ujar Hasan Matsum.
Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana, Drs H Burhanuddin Damanik MA melaporkan,
muhasabah ini merupakan agenda MUI Kota Medan setiap tahun. Tema kegiatan “Optimalisasi Kinerja Organisasi dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap Umat”.
Disebutkan, kegiatan ini merupakan evaluasi program tahun 2022 untuk disempurnakan pada program 2023. Menampung pendapat dan saran untuk program berikutnya. Peserta Muhasabah adalah Ketua dan Sekretaris MUI se Kecamatan Kota Medan, kepala OPD terkait dan Ormas Islam di Medan.
Dalam acara itu juga diumumkan pemenang lomba dai millenial berbasis media sosial, MUI Kecamatan terbaik, dan masjid terbaik.