ms. albani
Bila mengambil terminologi Alquran tentang kelalaian, orang-orang yang salat akan dikategorikan sebagai orang yang celaka. Hal ini bisa dilihat dari Surah Al Maun "Maka Celakalah orang-orang yang salat" Yang Salatnya dilaksanakan dalam kelalaian, Yang Salatnya dilaksanakan dengan hajat ke riyaan.
Jika Allah sudah menyebut lalai menjadi salah satu penyakit yang sulit dihindari oleh orang-orang yang mengerjakan salat, maka kelalaian itu juga akan cenderung menyerang pola kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Dalam terminologi yang lebih luas, kelalaian ini akan menjadi sumber kerugian baik secara Immateri maupun materi.
Bila manusia melewati kehidupan dengan menyangka bahwa dia punya kesempatan yang berulang, maka kesempatan itu tidak akan pernah berhasil diterjemahkan meski sama keadaan. Namun akan tetap berbeda waktu dan kesempatan.
Kerugian immateri ketika manusia lalai, dia akan menyangka tenaga dan energi kehidupannya masih seperti dahulu, padahal tua sudah mulai menyerang, kesempatan sudah mulai sempit, dan kemampuan untuk mengakses banyak hal juga sudah mulai hilang, Inilah buah dari kelalaian.
Quran Surah Al Maun tentang Celakanya orang-orang yang salat ketika dia lalai, adalah sentilan yang sangat halus dari Allah untuk mengajak kita mengevaluasi sistem hidup yang dimulai dari sistem ketaatan, dan simbol dari sistem ketaatan itu adalah salat oleh karenanya kita harus keluar dari kelalaian itu serta merasa terobsesi pada salat yang kita kerjakan.
Obsesi yang kita lahirkan adalah rasa yang tinggi berhadapan dengan Allah, berharap kepada semua kemudahan mengagungkan Allah dengan rasa cinta, sehingga hasil yang kita dapat ketika kita menjalani hidup di dunia ini juga atas dasar kecintaan Allah kepada kita.
Bagi kita yang cenderung lalai, maka segera perbaiki konsep salat, dan segera perbaiki niatan baik kehidupan, bersangka baik kepada takdir dan secara ikhtiar merangkai semua perjalanan kehidupan ini dengan tidak melencengkan ketaatan dari diri sendiri.